Monday, July 30, 2018

FENOMENA JUARA KOLONGAN Sumber FB Danny Wicaksono

Foto Dany Wicaksono.

FENOMENA JUARA KOLONGAN
Coba kalian telaah lebih dalam lagi, apa yang membuat Valentino Rossi sering menjadi Juara Dunia pada saat Perlombaan Motor GP ? apakah motornya yang sangat kencang sehingga bisa jauh meninggalkan lawan – lawan nya ?, atau memang sudah Bakat dari Valentino untuk Menang di Arena Balapan ? Atau Hanya Karena Pengalaman Latihan Valentino Tersebut yang membuat ia bisa jauh melesat meninggalkan lawan – lawan nya ?
hmmm, Tak ada yang salah dari ketiga hal yang saya sebutkan di atas, namun saya ingin menelaah lebih jauh lagi, Faktor mana yang membuat sesuatu bisa memenangkan lebih dari 1 kejuaraan, Tak lain Halnya dengan merpati, dari intermezzo diatas, diketahui 3 hal penting dari seorang juara, yaitu adalah Bentuk Fisik atau Anatomi, Bakat Atau Trah, dan Pengalaman & latihan.
Mari kita Bahas Ketiga Hal tersebut,
Pertama tama adalah Bentuk Fisik Atau Anatomi, Dari cerita diatas, mungkin ada benarnya, bahwa Anatomi yang tersedia memungkinkan sang Aktor menjadi juara maka ia akan menjadi juara, penjelasan nya, Ketika satu Merpati memiliki Sayap yang akan membawanya terbang kencang, mempunyai bentuk tubuh yang ideal untuk melesat di udara, mempunyai mata yang jernih saat melihat, mempunyai struktur bulu yang sempurna, dan mempunyai kaki yang bisa mendarat dengan tepat, dengan modal yang merpati anda miliki bisa saja merpati anda menjadi merpati juara, namun, tanpa adanya Bakat dan untuk terbang kencang, untuk turun secepat mungkin, untuk mendarat tepat sasaran, dan tidak adanya pengalaman & Latihan Bagaimana cara mengalahkan lawan dalam perlombaan, mustahil rasanya untuk menjadi juara.
Kedua adalah Trah, Atau Bakat yang di bawanya sejak lahir, Seperti halnya manusia, merpati pun di lahirkan kedunia dengan kemampuan masing – masing, ada merpati yang mampu terbang sangat tinggi, ada merpati yang mampu terbang sangat kencang, ada merpati yang mampu pulang kerumah dari jarak beratus – ratus kilometer jauhnya, mampu untuk salto di udara dan masih banyak bakat – bakat merpati yang lainnya, namun, sehebat apapun bakat yang ada di dalam diri merpati, bila tidak di imbangi dengan anatomi yang mendukung, tentu bakat yang di tampilkan tidak akan maksimal, apalagi belum adanya pengalaman dari diri yang merpati .. itu sama saja seperti Rossi yang ikut turnamen GP menggunakan Honda 70’an, percuma .. gak bakal menang.
Dan Ketiga adalah Pengalaman & Latihan, menurut saya ini adalah point terpenting dari kedua poin di atas, pasalnya, pengalaman akan mengajarkan sang merpati bagaimana cara mengatur nafas yang baik, cara mengatur sudut turun yang tepat, bagaimana cara agar bisa turun tepat sasaran, dan tentunya bagaimana cara untuk menang, pengalaman selama latihan ini tentunya berhubungan dengan kecerdasan si merpati yang dilatih,
Sebagian banyak hewan sirkus, bisa melakukan hal yang mungkin tidak pernah mereka lakukan di alam liar karena hasil latihan yang hewan tersebut, dan juga karena KEBIASAAN bagaimana si hewan di latih secara rutin dan benar.
Pengalaman pada merpati akan mengajarkan mereka bagaimana cara mengatur nafas agar se’Efisien mungkin agar bisa sampai tujuan dengan kondisi tetap baik – baik saja, Latihan membuat mereka menemukan cara mengambil Nafas Sebanyak mungkin dan membuangnya sedikit mungkin, Pengalaman Mengajarkan Bagaimana caranya mereka bisa turun dengan nyaman dan Cepat, Latihan membuat mereka menemukan cara memposisikan tubuh mereka agar bisa turun nyaman dan cepat.
Pengalaman mengajarkan mereka cara turun tepat sasaran, Latihan membuat mereka menemukan cara untuk turun tepat sasaran, Pengalaman membuat mereka tahu bagaimana Caranya untuk mengalahkan Burung lawan, dan latihan membuat mereka menemukan cara untuk mengalahkan lawan nya dengan kemampuan yang ia miliki.
Menurut saya Persentase diantara 3 hal diatas adalah :
😍 Anatomi : 25%
😋 Trah : 35%
😎 Pengalaman & Latihan : 40%
Teori ini saya buat dari hasil observasi saya selama bermain di salah satu lapak, dimana di lapak tersebut ada satu merpati yang sangat istimewa, sering sekali juara, padahal kalau di bilang turun nya kencang, ya biasa aja, tapi kalau di bilang pelan burung itu jarang sekali kalah dari lawan nya yang notabene turun nya sangat kencang sampai gabruk di bawah, ada saja perilaku yang membuat ia menang, entah menutup jalur lawan saat turun, mengelabuhi lawan saat turun, membawa lawan sangat tinggi, atau turun dengan gaya yang tidak terkontrol dan hal – hal lainnya, hingga hari ini saya menyimpulkan bahwa hal terpenting dari seorang juara adalah hasil latihan & Pengalaman, serta di dukung oleh Trah dan Anatomi, seperti yang kita ketahui bahwa untuk menjadi juara tidak hanya 3 hal di atas yang perlu di persiapkan, namun juga banyak faktor lain pada merpati seperti Kondisi Giring, Kesehatan, dan konsidi Psikologi si merpati, tak lepas juga peran sang pelatih yang sangat erat dengan keberhasilan seekor merpati untuk menjadi juara, Lebih kurang nya saya mohon maaf bila ada kesalahan dalam Teori yang saya tulis ini, karena tulisan ini hanyalah buah pengalaman dari seorang newbie seperti saya yang baru main di lapak kolongan, bukan maksud saya untuk sok tahu, menggurui atau menghakimi.
“ Tak ada alasan merpati Anda untuk tidak juara “
Terima kasih 😊
~Catatan Seorang Newbie~

 

.

Powered by Blogger.